Pada tanggal 15 Mei – 23 Juni 2023 SMANTASS menggelar kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan mengangkat tema “Kelingkungan“ dengan slogan “Budidaya Lingkungan tepat guna”, serta berdasar pada dimensi dan elemen profil pelajar pancasila, dengan projek hidroponik. Budidaya secara hidroponik memang telah melegenda dan tidak lagi asing bagi pecinta tanaman hias. Tidak hanya pecinta tanaman hias, kalangan praktisi dan akademisi telah berlomba – lomba untuk melakukan budidaya hidroponik. Budidaya hidroponik tak dapat sebelah mata untuk memandang, untuk mewujudkan budidaya yang kian terpandang, membutuhkan proses yang berjenjang. Kali ini, kegiatan budidaya hidroponik dilakukan oleh siswa kelas X. Keseruan dan kegembiraan siswa kelas X kian terpancar, ketika menunggu benih yang akan menyapa dunia. Adapun, benih tanaman yang digunakan yaitu kangkung dan sawi pok coy. Lantas apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan hidroponik kali ini? Penasaran? Yuk simak berikut ini.
Alat yang digunakan dalam kegiatan hidroponik yaitu :
1.) Botol bekas
2.) Gunting
3.) Pisau
4.) Kuas
5.) Cat (untuk mewarnai media
Hidroponik)
6.) Net Pot
Bahan:
1.) Media tanam Hidroponik/bahan
bekas pakai (gelas, botol,kaleng cat,
bak air)
2.) Air bersih
3.) Nutrisi atau vitamin pada tumbuhan
4.) Air yang sudah dicampur nutrisi
5.) Benih tanaman (Kangkung, Sawi Pok coy)
6.) Rock Wall atau spoon (busa)
7.) Pupuk organik A B Mix
Dari teknik atau metode yang disebutkan sangat banyak sekali metode hidroponik yang tidak dapat disebutkan satu – persatu tahapannya, berikut ini adalah langkah – langkah pembuatan hidroponik dengan system sumbu (wick system) :
- Tentukan media tanam yang dipakai di usahakan memakai alat bekas (botol plastic, pipa atau kaca), dan cat air
- Pastikan tanaman yang tahan terhadap air contohnya (sawi, kangkung, selada)
- Pastikan botol bekas masih tampak kokoh, kuat, dan tidak berkerut-kerut.
- Siapkan vitamin atau nutrisi tumbuhan untuk mempercepat masa panen
- Ambil alat pemotong yang sudah disediakan, kemudian potong leher botol hingga menjadi dua bagian.
- Langkah berikutnya untuk menambah sirkulasi udara hidroponik maka siapkan Filter udara (bila diperlukan)
- Langkah selanjutnya memasukan benih kedalam media tanam
- Tunggu hasil panen kurang lebih 1 bulan lebih.
Pelaksanaan kegiatan P5 terdiri dari:
-
Pembukaan dan pemaparan proyek pertama P5 rekayasa teknologi topik hidroponik (kreatif) dan materi konten videografi
-
Pembagian kelompok dan pengenalan terhadap hidroponik ; observasi lahan hidroponik di SMAN 17 Surabaya
-
Merencanakan media tanam hidroponik di SMAN 17 Surabaya; menyusun proposal tentang hidroponik di SMAN 17 Surabaya
- Mempresentasikan hidroponik di SMAN 17 Surabaya
- Penyampaian Materi Hidroponik oleh Narasumber. Pada kesempatan ini, SMANTASS menghadirkan narasumber yang luar biasa yaitu Pak Sulihan, trainer pelatihan penanaman hidroponik yang membawakan materi hidroponik. Selain itu, juga Pak Pepeng selaku selebgram, yang membawakan materi fotografi dan videografi.
- Tahap aktualisasi
-
Tahap aksi terdiri dari perencanaan pemilihan dan pembuatan media hidroponik oleh peserta didik, teknik pemilihan dan pembuatan media hidroponik dan penyemaian tanaman; cara membuat media hidroponik dan jenis tanaman yang cocok
-
Tahap aksi berupa peserta didik melakukan kegiatan pemisahan benih ke media tanaman; penyusunan Laporan kegiatan dari tahap pengenalan sampai penyemaian; menyusun proposal hidroponik di SMAN 17 Surabaya
- Pengontrolan Tanaman dan Pemberian Vitamin.
- Gelar karya
Pelaksanaan P5 kali ini berjalan dengan lancar. Menunggu benih yang menyapa dunia, tidak semudah membalikkan telapak tangan mengadah pada dirgantara, berbagai proses, canda, tawa, suka, duka, sebagai tempaan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Bapak Ibnu Mashuda, S.Pd selaku pendamping P5 kelas X-5 “Pelaksanaan P5 dengan projek hidroponik memang banyak berbagai rintangan untuk dapat menghasilkan tanaman kangkung dan sawi pok coy, berbagai proses harus dilalui karena dalam berproses menanam itulah dapat menumbuhkan karakter profil pelajar pancasila sebagai implementasi dari kurikulum merdeka”. “P5 dengan projek hidroponik tidak hanya melatih peserta didik untuk menanam namun juga memberikan bekal kepada peserta didik terkait fotografi dan videografi”, ujar Bapak Mohammad Rafli Alfisyar, S.Pd selaku salah satu penyusun modul P5 pada momen kali ini. Bagaimana potret siswa selama pelaksanaan P5 ?
“Projek P5 berjalan dengan lancar dan menuntut kami untuk bersabar. Sabar, gigih, dan ulet sebagai salah satu kunci untuk keberhasilan dalam projek hidroponik. Takaran yang sesuai juga penting untuk diperhatikan selama projek kali ini. Sehingga membutuhkan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang terbaik”, ujar Jasmine gadis periang kelas X.
Berbagai proses telah dilalui, berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Pelaksanaan projek hidroponik sebagai salah satu tempaan untuk peserta didik, yang semula laksa ulat, merugikan bagi lingkungan sekitar. Apa maknanya? Sebagai sosok siswa yang masih sering bergantung pada kecanggihan teknologi sehingga berdampak pada kemalasan untuk mengaktualisasikan diri. Selanjutnya laksa menyatu bagai kepompong. Apa maksudnya?. Maksudnya yaitu peserta didik pada tahap ini ditempa untuk jatuh dan bangkit kembali, yang suatu saat akan indah pada masanya menjadi kupu-kupu. Dimana ketika dalam tahap kepompong, berbagai enzim dikeluarkan untuk dapat melaksanakan metabolisme dengan baik, sehingga menjadi kupu-kupu yang cantik. Identik dengan peserta didik kelas X, dikala sabar melaksanakan proses, hingga suatu saat menjadi siswa yang tangguh, dapat berdaya saing global dengan mengedepankan etika dan profil pelajar pancasila.
Penulis : Nur Haniyyah Muslimah, S.Pd